Rabu, 06 April 2011

10 Fakta Tentang kebodohan Perokok

  • Saya berhak melakukan apapun yang saya kehendaki, karena ini tubuh saya sendiri.
    Fakta 1: Fakta menunjukkan bahwa kebiasaan merokok turut menyumbang polusi udara, pemanasa global, keracunan, asma dan sindrom kematian bayi tiba-tiba. Anda tidak hidup sendiri di planet ini dan hobi anda tersebut bukan saja membahayakan anda namun juga orang disekitar anda.
  • Jika saya membuka jendela mobil lebar-lebar saat sedang merokok, maka saya melindungi anak saya dari bahaya asap rokok.
  • Fakta #2: Pengaruhnya kurang signifikan. Setiap anda merokok di dalam mobil maka mereka juga ikut “merokok” bersama anda.
  • Merokok adalah kebiasaan buruk.
    Fakta 3: Merokok adalah kecanduan tembakau, bukan kebiasaan buruk.
  • Semua orang merokok.
    Fakta 4 : Tidak semua orang merokok. Bahkan di negara-negara maju dengan tingkat pendidikan tinggi jumlah perokoknya cukup rendah. Jika merokok, maka anda akan menjadi minoritas.
  • Merokok itu keren.
  • Fakta 5: Ketika merokok anda bukannya terlihat keren, melainkan bodoh. Bayangkan saja, anda memilih untuk melakukan aktivitas yang mengeluarkan biaya dan membahayakan kesehatan. Maka intelegensia anda patut dipertanyakan.
  • Ini hanya tembakau, bukan heroin atau zat berbahaya lain
  • Fakta 6 : Nikotine lebih berbahaya daripada kokain, heroin atau alkohol jika dilihat dari kadar ketergantungannya. Apalagi rokok merupakan produk lokal yang mudah didapat dimana saja kapan saja. Kecanduan tembakau lebih banyak pengaruh negatifnya ketimbang heroin.
  • Rokok adalah produk legal, jadi sah-sah saja merokok.
  • Fakta 7: Lihat fakta 6
  • Saya hanya merokok sesekali ketika berkumpul dengan teman-teman
  • Fakta 8: Sesekali merokok juga bisa membuat anda kecanduan tembakau. Jika anda menyayangi teman-teman anda, maka janganlah membahayakan nyawa mereka.
  • Saya masih muda dan akan stop merokok saat tua nanti
  • Fakta 9: Semakin lama anda bertahan dengan rokok, semakin sulit pula anda terlepas dari jeratannya.
  • Tak ada gunanya. Saya sudah sering berusaha berhenti merokok, namun selalu gagal.
  • Fakta 10: Tidak semua orang bisa sukses berhenti merokok di percobaan pertama. Fakta menunjukkan bahwa sebagian besar mantan perokok sebelumnya telah mencoba beberapa kali usaha berhenti merokok hingga akhirnya mereka berhasil. Coba terus!


Karikatur Lucu Para Politisi Dan Sosial







































Perawatan Tubuh yang Unik di Dunia


BOSAN dengan perawatan spa yang itu-itu saja? Kenapa tidak mencoba berkunjung ke spa center yang menawarkan berbagai treatment unik. Apalagi bila spa yang dimaksud tersebar di berbagai belahan dunia. Penasaran?

BEER BATH

Berendam dengan bubble bath setelah seharian beraktivitas memang akan memberi rasa rileks bagi tubuh. Khasiat yang lebih dahsyat diberikan bir hitam. Terapi relaksasi ini ditawarkan di sebuah hotel berbintang di Czech Republic.
http://blogmuscle.files.wordpress.com/2006/08/beerspa.jpg
Konon, vitamin dalam bir bisa meremajakan kulit dan mengendurkan otot-otot yang tegang. Selain itu, terapi bir ini diklaim bisa mencerahkan kulit dan bagus untuk rambut.

RAMEN BATH
http://www.virginmedia.com/images/Noodlebathjapan431x300.jpg
Pernahkah Anda membayangkan berada di lautan mi? Kini impian itu bisa diwujudkan di spa Hakone Kowakien Yunessun, Jepang. Spa ini memiliki perawatan berendam dalam mi ramen, kolagen, dan ekstrak bawang putih. Konon, terapi ini bisa meningkatkan metabolisme kulit.

SPERMA SAPI JANTAN UNTUK RAMBUT RUSAK
http://img.thesun.co.uk/multimedia/archive/00002/ed_imgSNF06WOMCN_2870a.jpg
Ada sebuah salon di London, Hari's Salon, yang mengombinasikan sperma sapi jantan dan katera akar tanaman dari Iran yang kayaprotein yang digunakan untuk merawat rambut rusak. Perawatan yang bernama Aberdeen Organic Bull Sperma ini diklaim efektif untuk menyuburkan rambut, melindungi, dan merawat rambut rusak.

PIJAT BOLA GOLF
http://www.todaysgolfer.co.uk/upload/18425/images/Spa%201%20sized.jpg
Anda yang suka mencoba berbagai teknik pijat kini bisa mendapatkan terapi pijat menggunakan bola golf. Pijatan yang terdapat di The Spa Four Season Resort ini mengombinasikan peregangan dan teknik sebelum masuk ke terapi inti, yaitu memijat dengan bola golf hangat. Bagian tubuh yang dipijat adalah otot besar di bagian tulang belakang dan belakang leher. Hasilnya, bagian-bagian tubuh tersebut jadi lebih rileks dan lentur.

HAY BATH

Sejak tahun 1903, Hotel Heubad di wilayah utara Italia punya perawatan tubuh yang disebut Hay Bath. Tamu spa yang ingin mencoba akan diminta berbaring di lantai beralas kain, kemudian seluruh tubuhnya ditimbun jerami atau rumput yang sudah dihangatkan, hingga ke leher.
http://fotosa.ru/stock_photo/Look-Foto/p_2777960.jpg
Setelah itu, kain tadi akan membungkus tubuh dan dibaringkan di atas kasur air yang dipanaskan sekitar 107 derajat. Bila mandi rumput ini dilakukan lima kali dalam seminggu, nyeri otot dan sendi akan hilang. Namun, terapi ini tidak disarankan untuk mereka yang punya riwayat alergi.

CACTUS SCRUB

Kalau kebanyakan orang takut tertusuk duri kaktus, terapis spa di Apuane Spa dari Four Seasons Resort Punta Mita, Meksiko, justru memakai kaktus sebagai inti perawatan mereka. Pijat kaktus Hakali ini ternyata tidak seseram namanya. Terapi dimulai dengan pijatan lembut menggunakan lotion yang terbuat dari daun sage tequila.

Kemudian daun kaktus yang lebar ditempelkan ke kulit, tentu saja setelah dihilangkan duri-durinya. Tanaman ini telah dikenal bisa menghilangkan racun dan melembapkan kulit.

Aplikasi Komputer Terbaik Buatan Indonesia

INAICTA 2010 atay Kontes teknologi informasi dan komunikasi yang telah digelar untuk keempat kalinya itu memunculkan banyak inovasi baru. Panitia telah menjatuhkan pilihan siapa saja yang patut memboyong penghargaan-penghargaan bergengsi dari 21 kategori yang dilombakan di acara tersebut.
Dalam sebuah lomba, memang harus ada yang menang dan kalah. Namun semuanya patut dihargai sebagai karya anak bangsa. Inilah sembilan pemenang dari sembilan kategori yang dilombakan itu.
  1. InfoKes (Pemenang Kategori E-Government)
    InfoKes, atau Informasi dan Monitoring Kesehatan, adalah aplikasi untuk meningkatkan kualitas layanan serta perencanaan kesehatan daerah dan nasional. Aplikasi karya M. Hanif Dinada, Viktor Tunggul, dan Harry Ramananda dari PT Inovasi Tritek Informasi ini dikembangkan untuk mewujudkan sistem informasi kesehatan online dan terintegrasi. InfoKes adalah aplikasi online dan terintegrasi dari unit pelayanan dasar (puskesmas, klinik) hingga ke dinas kesehatan kabupaten atau provinsi. Dengan teknologi ini, pemerintah bisa memonitor layanan kepada masyarakat. “Sistem ini menjadi sistem peringatan dini dan memonitor secara online pelayanan di masyarakat,” ujar Hanif. Data layanan, penyakit, atau obat bisa diketahui dari kunjungan pasien. Aplikasi ini sudah dipatenkan dan digunakan di beberapa daerah, seperti Sumatera Barat, Kepulauan Seribu, Sulawesi, Kepulauan Riau, dan Bekasi.
  2. Aaron (Kategori E-Learning)
    Sebuah sistem pembelajaran jarak jauh berbasis komunitas. Aplikasi karya David Samuel, Dominikus Damas Putranto, Yosef Sukianto, Kevin Tanadi, dan Dody Dharma ini memiliki dua elemen dasar. Pertama adalah next generation web application, sebagai portal pembelajaran para siswa, tempat para mentor membantu siswa, dan pengembang mempublikasikan aplikasi pendidikannya.
    Aaron bisa digunakan untuk membantu proses belajar-mengajar di kelas dengan 15-20 siswa. Dominikus Damas mengatakan alat ini bisa membantu peragaan atau simulasi dari aplikasi yang dimasukkan pengembang. “Tak jarang guru kesulitan memperagakan. Dengan aplikasi ini, bisa langsung diperagakan,” katanya.
    Aplikasi ini dikembangkan sejak Januari lalu. Perangkat ini bisa berkolaborasi dengan sistem web yang telah diimplementasikan dengan interaktivitas yang menunjang belajar-mengajar.
  3. Larjo Show: Lagu Lu Jek! (Kategori Digital Animation)
    Merupakan animasi 3 dimensi (3D) berdurasi lima menit. Menampilkan tiga tokoh utama, yakni Larjo, Coki, dan Tole. Dalam kisah ini, Larjo kedatangan keponakannya dari Singapura bernama Del Takodel. Sayangnya, Del Takodel sering bersikap lebih menyebalkan dari pamannya, Larjo.
    Riza Endartama, Wahyu Agni Dewanto, Isa Heliwar, Resza Avisena, dan Xaverius Enrico Yanuar, yang menciptakan animasi ini, sebenarnya ingin menyindir perilaku keseharian masyarakat kita yang sering menyebalkan. “Tapi kami mengemasnya dengan komedi dan parodi,” ujar Riza Endartama.
    Animasi digital ini mulai digarap Januari lalu, dengan konsep cerita yang digagas sejak akhir tahun lalu. Larjo Show: Lagu Lu Jek! bakal tayang di 30 stasiun televisi lokal.
  4. Nitiki, Game dengan Konten Batik (Kategori Digital Interactive Media)Tak sia-sia Chandra Tresnadi belajar tekstil dan batik sejak dulu. Karena rasa cintanya terhadap batik, ia berupaya mengenalkan aneka ragam batik dengan media yang gampang dijangkau dan dapat dimainkan beramai-ramai. Awalnya Chandra memang mengajarkan cara membatik yang sebenarnya kepada anak-anak, tapi ia khawatir mereka terkena unsur kimia membahayakan.
    Ia pun mencari cara lain, yakni membuat Nitiki, game dengan konten batik. Mereka bisa bermain layaknya sedang membatik, yakni menggabungkan potongan-potongan gambar (puzzle) dengan karakter khas batik, seperti gambar hewan, bunga, dan benda lain yang terdapat dalam corak batik dari berbagai daerah. “Pemain tak akan menyadari kalau potongan-potongan itu merupakan corak batik suatu daerah,” ujarnya.
    Selain mengenalkan batik, game ini mendorong orang bersosialisasi. Sementara dalam game biasa pemain hanya berfokus pada permainan dan diri sendiri, di Nitiki, orang lain dilibatkan. Walhasil, Nitiki bisa menjadi game yang tidak mengikat dan dapat ditempatkan di area publik. “Jadi ada komunikasi antara pemain dan lingkungan sosialnya.”
  5. Perisalah, Sistem Penghasil Risalah Otomatis (Kategori Research and Development)
    Repot mencatat pembicaraan dalam rapat, merekam, mentranskrip, lalu membuat kesimpulan? Kerepotan itu bakal teratasi dengan sistem pengenal wicara (speech recognition) bahasa Indonesia ini. Dengan mengenali suara bahasa Indonesia, sistem bernama Perisalah ini akan membantu para notulen dalam membuat risalah dan resume pertemuan (rapat, pidato, diskusi, atau presentasi) secara otomatis.
    Setelah data nama pembicara dan mikrofon dimasukkan ke sistem, aplikasi ini langsung merekam suara dan mengubahnya menjadi transkripsi elektronik. “Secara langsung, real time, urut sesuai dengan jam, menit, dan detiknya. Sehingga akan mudah melacak dan mengetahui siapa yang berbicara,” ujar Oskar Riandi, salah satu pengembangnya.
    Selain dikembangkan Oskar, sistem ini dikembangkan oleh Agung Santoso, Asril Jarin, Bowo Prasetyo, M. Teduh Uliniansyah, dan Wahyu Widada, semuanya dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Para wartawan dan penyandang cacat juga bisa menggunakan aplikasi ini untuk memudahkan pekerjaan mereka. Aplikasi dengan platform open source ini sudah diuji coba BPPT dan rencananya akan diuji coba pada persidangan Mahkamah Konstitusi.
  6. mGeometri (Kategori Mobile Application)
    Proyek individual ini karya Petrianus Suwardi. mGeometri adalah software pelajaran geometri yang dapat digunakan pada perangkat mobile layar sentuh yang mendukung Flashlite 2, berisi materi, contoh soal, serta kuis berbentuk animasi dan interaktif.
    Dengan software ini, para siswa bisa mengeksplorasi dan mendalami pelajaran mereka secara mandiri. Siswa juga bisa mengulang materi di telepon selulernya kapan pun, di mana pun, dan berapa kali pun. Pelajaran geometri menjadi lebih mengasyikkan dan tak lagi membosankan. “Di dalamnya ada materi, contoh soal seperti menjodohkan, esai, dan pilihan ganda,” ujar Petrianus.
    Selain bisa dijalankan di ponsel sentuh, aplikasi ini dapat dijalankan di PC desktop dan laptop. Petrianus, yang juga guru matematika, akan mengembangkan software miliknya itu untuk materi matematika lain, seperti aljabar.
  7. ProHukum (Kategori E-Business for SME)
    Jika sedang mengurus berkas di notaris atau firma hukum, Anda dapat melacak dengan cepat dengan ProHukum. Aplikasi yang dikembangkan Steven Surojo dan Jessica Chandra ini merupakan solusi berbasis software as a service dengan sistem berlangganan.
    Kantor firma hukum, notaris, atau penjabat pembuat akta tanah yang berlangganan solusi ini bisa dengan mudah mengatur dokumen dengan lebih efisien dan rapi. “Kita bisa melacak sampai di mana pengurusannya atau penagihan pembayaran oleh klien,” kata Steven, yang menyiapkan aplikasi ini dalam waktu 1,5 tahun.
    Ia menjamin data-data yang disimpan di ProHukum aman karena dalam sistem cloud (awan). Pengguna juga tak perlu menginstal atau khawatir akan virus. Masing-masing kantor hukum bisa mengembangkan aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan asalkan masih sejalan dengan platformnya. Rencananya ProHukum juga akan dikembangkan dalam perangkat mobile.
  8. MetaCare, Sistem Manajemen Layanan Kesehatan (Kategori Open Source Application)
    Peranti lunak berbasis web ini dikembangkan sebagai pendukung Enterprise Resource Planning (ERP) dan Supply Chain Management (SCM) bagi lembaga penyedia perawatan kesehatan berbasis OSS. Aplikasi ini diterapkan pada konsep Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang mengelola seluruh sumber daya.
    “Mulai stok logistik, pengelolaan gudang, sampai front office dan dokumentasi, masuk semua,” ujar Setiabudi, pengembang MetaCare. Ia mengembangkan aplikasi ini bersama Hendrik Saragih, Syafikli Musyafako, Ihsan Nurdiansyah, dan Muhammad Reza Kamarullah.
    Pasien juga bisa mendapatkan hasil tindakan, track record, dan checkup dari aplikasi ini. Saat ini MetaCare telah diterapkan di Pertamina Medical dan Rumah Zakat, yang mencapai 37 titik. Sistem ini mampu menampung database dengan kapasitas hingga 100 juta record per database.
  9. Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku (Kategori Student Project-SD)
    Ini adalah aplikasi karya Fahma Waluya Rosmansyah, siswa Sekolah Dasar Cendekia, Bandung. Fahma mengembangkan aplikasi ini di ponsel Nokia E71 milik ibunya. Dari aplikasi Flash Lite Adobe, Fahma mengembangkan permainan sekaligus alat belajar. Berawal dari utak-atik di ponsel ibunya itu, dia membuat aplikasi huruf, angka, dan warna untuk belajar adiknya, Hania Pracika, yang duduk di bangku taman kanak-kanak.
    Fahma juga mengembangkan aplikasi EnglishForKids dan Doa Anak Muslim di ponsel itu. Sulung dua bersaudara ini awalnya mencoba bermain game di ponsel itu, lalu mengopreknya. “Jadi tahu bagaimana membuatnya,” ujar Fahma. Kini putri Yusep Rosmansyah dan Yusi Elsiano itu masih berambisi menyelesaikan aplikasi untuk membaca nama-nama Allah, Asma’ul Husna. Dari 99 nama Allah, ia baru menyelesaikan satu nama. “Masih banyak yang harus diselesaikan,” kata gadis yang akrab dipanggil A’a ini.

Foto Rekor Dunia Yang Sangat Menghebohkan

Cool Advertising
Mobil Paling Cepat di Dunia
Cheap Flat Screen TV
Televisi Layar datar paling murah Di Dunia
Bad Parents
Orang tua Paling konyol di Dunia
Giant Human Paintbrush
Kuas Lukis Paling mahal di Dunia
Funny Kids
Manusia Paling Pencemburu di Dunia
Other Uses For Cell Phones
Handphone Paling Canggih di Dunia dengan Multifungsi
Loud Enough For You?
Mobil dengan Audio Paling Canggih di Dunia
Binary Nails
Kuku Paling rumit di Dunia
Giant John
Sepeda Motor Paling kecil Di dunia
Cute KIss
Ciuman Paling Mesra Di Dunia
Tight Fit
Manusia Paling Tidak Sabar Di Dunia
Funny Halloween Costume
Teroris paling muda Di Dunia
Dangerous Tattoo
Tatoo Paling berbahaya di dunia
Crowded Pool
Kolam Renang Paling sempit Di Dunia
No Parking
Pelanggaran Rambu lalu Lintas Paling Parah di Dunia (dilarang Parkir)
The Real Desperate Housewives
Istri paling Munafik Di dunia
Stunt Gone Bad
Stunt Man Paling Gila di Dunia
Big Dogs
Anjing Terbesar di Dunia
Giant Nintendo Gameboy
Game Nitendo Paling besar di Dunia

10 Negara Dengan Internet Tercepat Dunia

Tiap tahun jumlah pengguna internet di dunia meningkat pesat dan diiringin dengan perkembangan teknologi yang mendampinginnya (Baca: Daftar Jumlah Pengguna Internet Dunia 1995-2008.) Peningkatan ini terjadi karena internet memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan, sains, informasi up to date, relasi (situs jejaring), hingga ekonomi, bisnis, politik dan religi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet atau lebih dikenal e-commerce.
Besarnya pengaruh (sisi positif) internet membuat negara-negara maju berlomba memperbesar infrastruktur, jaringan dan teknologi internet. Bagi pemerintah bersama stakeholder (provider/operator) negara-negara maju, mereka telah memperbesar kecepatan internet hingga angka fantastis bila dibanding dengan negara seperti Indonesia. Adalah negara Korea Selatan yang menjadi negara dengan akses internet tercepat, yang disusul Jepang.
Berikut 12 Negara (Wilayah) dengan kecepatan Internet tertinggi
Rank Negara Kecepatan Akses
1 Korea Selatan 21,71 Mb/s
2 Jepang 16.00 Mb/s
3 Aland Island 15.02 Mb/s
4 Lithuania 13.44 Mb/s
5 Latvia 13.35 Mb/s
6 Swedia 13.26 Mb/s
7 Romania 12.85 Mb/s
8 Belanda 12.32 Mb/s
9 Bulgaria 12.02 Mb/s
10 Republik Moldova 10.00 Mb/s
11 Hong Kong (China) 9.52 Mb/s
12 Slovakia 8.92 Mb/s
28 Amerika Serikat 5.1 Mb/s (Update)
138 Indonesia 1.21 Mb/s
Sumber : Speedtest (Update 14 Okt 2009)
Tabel diatas menunjukkan kecepatan rata-rata akses internet yang berhasil diolah oleh speedtest.net. Dari kecepatan tersebut, maka waktu rata-rata untuk mengakses sebuah situs di Korea atau Jepang hanya dibutuh waktu hitungan detik. Hal yang berbeda dengan Indonesia, yang membutuh waktu beberapa detik hingga belasan bahkan puluhan detik.

Internet di Indonesia : Sudah Lambat, Mahal Pula

Dari data kecepatan internet dunia, maka kecepatan internet di Indonesia termasuk yang cukup buruk dibanding dengan negara-negara dunia, bahkan di Asia. Dari sekitar 200-an negara + wilayah negara khusus (seperti Hongkong, Macau), Indonesia berada diposisi ke-138 dalam kategori kecepatan akses (khususnya download) internet. Kecepatan internet Indonesia jauh dibawah Korea Selatan, Jepang, Hongkong, China dan Singapura.
Ketika kecepatan akses internet di Jepang mencapai belasan hingga puluhan Mbps, kecepatan internet Indonesia hanya mencapai ratusan kbps saja. Angka kecil itupun kebanyakan diperoleh melalui fasilitas umum seperti warnet, cybercafe, hotspot, kampus atau kantor. Dan sejak ‘demam facebook’ menyerang Indonesia, fasilitas blackberry, iphone, atau ponsel internetan menjadi salah satu sarana pendongkrak aksesbilitas internet di Indonesia.
Sebagai perbandingan, saya akan tampilkan kecepatan akses internet di Indonesia dibanding Jepang. Data ini saya peroleh dari sharing rekan-rekan kaskuser Indonesia yang berada di Jepang.
Berikut adalah kecepatan internet di Jepang
Sampling Kecepatan Internet di Jepang
KKDI Corporation
NTT Communications
Chugoku Shikoku Internet
Softbank BB Corp
Bandingkan dengan kecepatan internet di Indonesia.
Sampling Kecepatan Internet di Indonesia
Internet Smart Paket Biasa
Link to this image to share your results
Telkom Speedy
Indosat 3G
Dari dua tabel di atas, kita tentu cukup ‘iri’ melihat kecepatan akses internet di Jepang. Dan mungkin…..orang Jepang juga cukup ‘iri’ dengan kesabaran orang Indonesia dalam mengakses internet. Lalu, apakah dengan kecepatan akses yang begitu di Jepang berimplikasi pada tingginya biaya internetan-nya?
Para netter Indonesia saat ini dan mungkin beberapa tahun lagi masih cukup malang. Selain kecepatan yang cukup lemot, ternyata biaya layanan internet di Indonesia cukup mahal. Dengan kecepatan rata-rata 256 kbps, para pengguna internet Indonesia harus membayar sekitar Rp 150.000 per bulan (asumsi kuota internet unlimited). Ini berarti biaya akses internet Indonesia Rp 585.000/Mbps/bulan. Bagaimana dengan Jepang?
Dengan menikmati kecepatan rata-rata 15 Mbps, netter Jepang hanya merogoh sekitar 5000-6000 yen per bulan atau sekitar Rp 450.000 hingga Rp 550.000 per bulan. Angka ini sama dengan Rp 33.000/Mbps/bulan. Dari angka absolut saja, biaya internet Indonesia 17 kali lebih mahal dibanding Jepang. Ini belum dihitung daya beli masyarakat Jepang yang sangat tinggi.
Dengan memperhitung daya beli masyarakat Jepang dan income per capitanya terhadap Indonesia, maka perbandingan biaya internet terhadap layanan Indonesia memang sangat buruk. Dengan income per kapita 16 kali lebih besar daripada penduduk Indonesia, orang Jepang menikmati akses internet sekitar 1/250 lebih murah dengan Indonesia. Angka ini berasal dari hitungan kasar saya : Biaya per Mbps/bulan X perbandingan income perkapita (17×16=272, dan saya bulatkan 250 kali). Jadi, biaya internet Indonesia sekitar 250 kali lebih mahal dibanding Jepang.
Sistem tarif internet kita saat ini, sama dengan kasus perbandingan tarif telekomunikasi 2004 vs 2009. Yang mana sebelum tahun 2006, tarif telekomunikasi kita sangat tinggi. Dengan prediksi yang sama, maka dalam waktu 3-5 tahun kedepan, tarif internet semestinya sudah turun hingga 90%. Sistem monopoli (sudah berkurang), minimnya konten/server lokal (dalam negeri) merupakan dua faktor utama yang menyebabkan lambatnyanya layanan internet kita. Faktor penyebab lain adalah jaringan back-bone di Indonesia yang masih terbatas. Khusus faktor ke-2 yakni konten/server lokal harus menjadi perhatian kita bersama. Mayoritas akses internet di Indonesia tertuju pada konten atau server-server yang berada di Amerika, dan ini menyebabkan bandwith kita banyak tersedot ke Amerika. Sedangkan harga bandwith itu sendiri cukuplah mahal. Hal ini hanya bisa kita tekan dan atasi dengan menggalakkan server lokal. Jadi, jika anda memiliki Website, Webblog, atau sejenisnya, sebaiknya memilih hosting yang servernya berada di Indonesia. Cara ini akan mempercepat akses internet kita, setidaknya mengurangi routine sistem internet yang jaring- berjaring.